10.12.09
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui anatomi sistem reproduksi pria dan wanita
2. Mahasiswa mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dan wanita
3. Mahasiswa mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi
4. Mahasiswa mengetahui perkembangan sperma
5. Mahasiswa mengetahui siklus menstruasi..
C. Rumusan masalah
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ?
2. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Apa saja hormon yang bekerjapada sistem reproduksi ?
4. Bagaimanakah siklus menstruasi terjadi?
5. Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM REPRODUKSI PRIA
A. Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
1) Penis
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2) Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).
3) Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig
2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
1) Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
2) Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
Lobus posterior
Lobus lateral
Lobus anterior
Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
4) Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
3. Duktus Duktuli
1) Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
2) Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
3) Uretra.
4. Bangunan Penyokong atau Penyambung
1). Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1. Hormon pada Laki-laki
a. FSH
Menstimulir spematogenesis.
b. LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek reproduksi
c. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
d. Penting dalam spermatogenesis
Pertumbuhan tanda kelamin sekunde
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
C. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1. Genetalia Eksterna (vulva)
Yang terdiri dari:
1) Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis
2) Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.
3) Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette
4) Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
5) Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen
6) Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior
7) Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani
2. Genetalia Interna
1). Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan.
2). Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
a) Ligamentum latum
• Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
• Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
• Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum
• Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
• Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
• Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum
• Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
f) Ligamentum vesiko-uterinum
• Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.
3). Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
4). Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesterone
. Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
D. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1. Hormon Reproduksi pada wanita
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2). Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
E. Siklus Menstruasi
Siklus mnstruasi terbagi menjad 4. wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya pendarahanselama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
F. Hormon-Hormon Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada usia pubertas Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
B.Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.
24.4.09
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
PEMBAHASAN
A. Faktor yang Mempengaruhi Gizi Buruk
1. Konsumsi makanan
Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan apa yang di makan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur status gizi dan ditemukan factor diet yang dapat menyebabkan malnutrisi.
2. Pengaruh budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap terhadap makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak dan produksi pangan.
3. Sikap terhadap makanan
Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan, tahayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makananan menjadi rendah.
4. Penyakit
Konsumsi makanan yang rendah juga bias disebabkan oleh penyakit, terutama penyakit infeksi pada saluran pencernaan. Namun tidak hanya infeksi pada saluran pencernaan saja. Biasanya kondisi sakit juga mempengaruhi nafsu makan. Dalam kondisi sakit seseorang cenderung merasa lemas dan nafsu makannya berkurang.
5. Jarak kelahiran anak
Jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi anak dalam keluarga.
6. Produksi pangan
Konsumsi zat gizi yang rendah dalam keluarga juga dipengaruhi oleh produksi pangan. Rendahnya produksi pangan disebabkan karena para petani masih menggunakan teknologi yang bersifat tradisional.
Data yang relevan untuk produksi pangan :
Penyediaan makanan keluarga (produksi sendiri, membeli atau barter)
Sistem pertanian (alat pertanian, irigasi, pembuangan air, pupuk, pengontrolan serangga, penyuluhan pertanian)
Tanah (kepemilikan tanah, luas per keluarga kecocokan tanah, tanah yang digunakan, jumlah tenaga kerja)
Peternakan dan perikanan (jumlah ternak seperti, kambing, bebek) dan alat penangakap ikan
Keuangan (keuangan yang tersedia, fasilitas untuk kredit)
7. Faktor sosial Ekonomi
Data Sosial
Data sosial yang perlu dipertimbangkan adalah :
Keadaan penduduk di masyarakat ( jumlah, umur, distribusi gender dan geografis )
Keadaan keluarga ( besarnya, hubungan dan jarak kelahiran )
Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu bapak
Keberadaan buku-buku
Usia anak sekolah
Perumahan (tipe, lantai, atap, dinding, listrik, ventilasi, perabotan, jumlah kamar, pemilika dan lain-lain )
Dapur (bangunan, lokasi, kompor, bahan baker, alat masak, pembuangan sampah )
Penyimpanan makanan ( ukuran, isi, penutup serangga )
Air ( sumber, jarak dari rumah )
Kakus ( tipe yang ada, keberadaannya )
Data Ekonomi
Data ekonomi meliputi :
Pekerjaan ( pekerjaan utama misalnya pertanian dan pekerjaan tambahan misalnya pekerjaan musiman )
Pendapatan keluarga ( gaji, industri rumah tangga, pertanian pangan / non pangan, utang )
Kekayaan yang terlihat seperti tanah, ternak, perahu, mesin jahit, kendaraan, radio, TV
Pengeluaran /anggaran ( Pengeluaran untuk makan, menyewa, pakaian, bahan bakar, listrik, pendidikan, transportasi, rekreasi, hadiah/persembahan )
Harga pangan bergantung pada pasar dan variasi musim
8. Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan
Infornasi kesehatan dan pendididkan penting untuk meningkatkan pelayanan. Beberapa data tentang pelayanan kesehatan dan pendidikan antara lain :
Rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan (Puskesmas), jumlah rumah sakit, tempat tidur, staf.
Fasilitas dan pendidikan yang meliputi anak sekolah (jumlah, pendidikan gizi/kurikulum). Remaja meliputi organisasi yang ada di lingkungannya. Orang dewasa meliputi jumlah warga yang buta huruf. Media masa seperti radio, televisi, dll.
B. Masalah Pangan dan Gizi di Indonesia
Pengolahan bertujuan untuk:
a. menghindarkan kerusakan atau pembusukan yang berlebihan.
b. menghasilkan produk yang tahan lama, terutama untuk pangan yang akan disimpan atau diangkut dalam jarak jauh;
c. menghasilkan produk yang sesuai untuk pengerjaan lebih lanjut; dan
d. menghasilkan produk yang memenuhi kualitas dan persyaratan yang diminta pasar.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengawetkan atau memperpanjang masa simpan suatu pangan, tergantung dari jenis pangan itu sendiri. Beberapa di antaranya, yaitu:
a. pengawetan dengan suhu tinggi;
b. pengawetan dengan suhu rendah;
c. pengeringan;
d. pengawetan dengan radiasi;
e. pengawetan dengan menggunakan bahan kimia.
C. CONTOH KASUS
Salah satu masalah sosial yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya status gizi masyarakat. Hal ini mudah dilihat, misalnya dari berbagai masalah gizi, seperti kurang gizi, anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium, dan kurang vitamin A. Rendahnya status gizi jelas berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Oleh karena, status gizi memengaruhi kecerdasan, daya tahan tubuh terhadap penyakit, kematian bayi, kematian ibu, dan produktivitas kerja.
Indonesia harus menelan ”pil pahit” karena hanya sebagian kecil dari penduduknya yang kebutuhan gizinya tercukupi. National Socio-Economic Survey (Susenas) mencatat, pada tahun 1989 saja ada lebih dari empat juta penderita gizi buruk adalah anak-anak di bawah usia dua tahun. Padahal menurut ahli gizi, 80 persen proses pembentukan otak berlangsung pada usia 0-2 tahun.
Dalam hal angka kematian bayi, Indonesia (31/1.000 kelahiran) hanya lebih baik dibandingkan dengan Kamboja (97/1.000) dan Laos (82/1.000). Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kita masih tertinggal. Singapura dan Malaysia memiliki angka kematian bayi amat rendah, masing-masing 3 dan 7 per 1.000 kelahiran. Ini menunjukkan besarnya perhatian negara itu terhadap masalah gizi dan kesehatan yang dihadapi anak-anak.
Ada sekitar 7,6 juta anak balita mengalami kekurangan gizi akibat kekurangan kalori protein. Itu data yang dihimpun Susenas empat tahun lalu. Bukan tidak mungkin saat ini jumlahnya meningkat tajam karena krisis ekonomi yang berkepanjangan ditambah dengan masalah pangan yang sulit didapat. Bahkan menurut United Nations Children’s Fund (Unicef) saat ini ada sekitar 40 persen anak Indonesia di bawah usia lima tahun (balita) menderita gizi buruk.
Seorang anak yang pada usia balita kekurangan gizi akan mempunyai Intellegent Quotient (IQ) lebih rendah 13-15 poin dari anak lain pada saat memasuki sekolah. Perkembangan otak anak usia balita sangat ditentukan oleh faktor makanan yang dikonsumsi. Zat gizi seperti protein, zat besi, berbagai vitamin, termasuk asam lemak omega 3 adalah pendukung kecerdasan otak anak. Zat-zat itu bisa didapat dari makanan sehari-hari seperti ikan, telur, susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan sebagainya. Singkatnya, pola makan seorang anak haruslah bervariasi, tidak hanya satu atau dua jenis saja.
D. Dampak dari Ketidakseimbangan Status Gizi
Kira-kira dampak apa yang akan terjadi apabila jumlah konsumsi makanan yang kurang dan asupan zat gizi yang tidak seimbang terus terjadi seperti pada temuan di atas? Berikut ini beberapa analisa risiko yang bisa terjadi:
Menurunnya kemampuan belajar/berfikir
Asupan zat gizi anak-anak sekolah masih sangat memprihatinkan. Padahal asupan gizi yang baik setiap harinya dibutuhkan supaya memiliki kemampuan intelektual yang baik sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berfikir. Karena organ otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Apabila kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanent. Oleh karena itu, Kemampuan anak belajar atau prestasi anak di sekolah menjadi menurun. Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Sehingga kewajiban kita sebagai orang tua harus selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas asupan gizi anak. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan anak-anak saat ini.
Menurunnya pertumbuhan, kemampuan fisik dan ketahanan tubuh rentan
Pada umumnya banyak keluarga yang masih tidak peduli terhadap asupan kandungan gizi yang dikonsumsi oleh anak-anaknya. Mereka lebih banyak peduli bahwa “yang penting anak kenyang”, tanpa memperhatikan keseimbangan gizinya. Padahal akibat dari asupan gizi yang kurang diantaranya daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menjadi menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat bisa berbahaya dan bahkan bisa membawa kematian. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal juga tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan benar. Pada masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak-anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna sehingga dampak masalah gizi bagi anak sekolah dapat berupa gangguan pertumbuhan dan kesegaran jasmani yang rendah. Oleh karena itu, pertumbuhan dan perkembangan anak harus diperhatikan sedini mungkin, agar terhindar dari ancaman berbagai penyakit yang bisa berujung pada kematian. Salah satu contoh yang bisa diambil adalah kasus-kasus di daerah endemik Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), akibatnya pertumbuhan penduduknya sangat terhambat seperti cebol atau kretinisme.
Ancaman malnutrisi dan penyakit
Kurangnya asupan zat gizi yang seimbang dalam jangka panjang dapat menyebabkan ancaman malnutrisi bahkan dimulai pada saat kehamilan atau dalam kandungan ibu. Malnutrisi ini bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditanggani sedini mungkin. Selain malnutrisi, ada ancaman penyakit lain yang disebabkan makanan atau jajanan anak sekolah. Jajanan yang mengadung zat kimia dan bersifat karsinogenik, seperti zat pengawet (formalin, borax), pewarna sintetik, perasa (MSG) dapat terakumulasi pada tubuh yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit kanker dan tumor. Apabila anak mengkonsumsi asupan gizi yang tidak seimbang, maka ancamannya berupa penyakit seperti anemia defisiensi zat besi, kekurangan vitamin A (KVA), bahkan gangguan akibat kekurangan yodium di suatu komunitas terutama daerah endemik.
E. Langkah-langkah yang Harus Dilakukan Agar Masyarakat Mempunyai Gizi Seimbang
Penanggulangan kemiskinan membutuhkan upaya yang terus menerus karena kompleksnya permasalahan dan keterbatasan sumber daya. Karena itu harus melibatkan multi sektor dan lintas stakeholder terkait. Rendahnya kemampuan ekonomi sebuah rumah tangga sangat miskin (RTSM) membawa dampak pada buruknya kualitas nutrisi dan gizi, serta menyebabkan banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pelajarannya di bangku sekolah. Sebagian di antaranya harus bekerja keras membantu orang tuanya mencari nafkah untuk keluarga dan sebagian lagi.
Pemerintah SBY-JK dalam program kerjanya mengatasi masalah gizi, meluncurkan beberapa paket kebijakan. Di antaranya meningkatkan Sistem Kewaspadaan Gizi melalui Pemantauan Status Gizi. Dengan target, teridentifikasinya kasus gizi buruk pada balita dan tertanggulanginya kasus gizi buruk. Juga Program Revitalisasi Posyandu dan Gerakan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), yaitu suatu keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah gizi setiap anggota keluarga dan mengambil langkah mengatasi masalah gizi anggota keluarga. Hal ini dijadikan alat untuk menanggulangi masalah gizi guna mencapai Gizi Baik untuk Semua Tahun 2020.
Memang, pemerintah sesuai amanat UUD 1945 berkewajiban untuk dapat menyejahterakan rakyatnya. Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan, upaya menuntaskan masalah gizi harus dipahami, disadari dan dimulai dari diri kita sendiri. Bukankah Allah SWT dalam firman Nya mengatakan: "Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu itu berusaha mengubah nasibnya sendiri." Untuk itulah penting kiranya langkah sederhana dan mungkin dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, guna mendeteksi masalah gizi agar tidak sampai terjadi pada diri kita dengan cara:
Biasakan menimbang berat badan minimal satu bulan sekali, lebih biak lagi tiap minggu. Meski kelihatan sederhana, tetapi berat badan dapat menjadi suatu cara untuk mengetahui perubahan status gizi kita, terutama pada anak-anak. Kenaikan atau penurunan berat badan, harus dicari penyebabnya dengan mengevaluasi yang kita makan dan berapa banyaknya. Ketika kita makan banyak tetapi berat tidak naik atau makan sedikit berat malah naik, perlu diwasdai adanya gangguan penyakit tertentu. Hipertiroid, misalnya. Meski kita sudah makan banyak tetapi berat malah turun atau juga gejala kencing manis, makan banyak tetapi berat secara drastis merosot. Berat badan jika digabung dengan parameter lain, misalnya: tinggi badan, dapat digunakan untuk mengetahui massa tubuh kita dengan menggunakan Rumus IMT yaitu berat badan (kg): tinggi badan (m)2 jika hasilnya 18,5 sampai 25, maka IMT kita tergolong normal. Tetapi jika nilainya lebih 25, berarti ada kelebihan gizi dan jika kurang 18,5 maka termasuk kurang.
Melakukan evaluasi yang telah kita makan satu hari --lebih baik tiga hari--dapat dilakukan dengan mencatat (food record), atau mengingat yang telah dimakan food recall. Secara sederhana kita dapat mengevaluasi, apakah yang kita makan memenuhi gizi seimbang. Artinya, ada sumber zat tenaga, zat pembangunatau zat pengatur. Jika ingin lebih detil, dapat berkonsultasi untuk dianalisis zat gizinya. Hasil analisis dapat diketahui apakah cukup atau tidak konsumsi makanan kita. Bahkan dapat diketahui zat gizi apakah yang kelebihan dan yang kekurangan. Hasil analisis juga dapat dibuat semacam prediksi gangguan gizi, atau penyakit apa apa saja yang mungkin muncul di masa mendatang.
Makan secukupnya. Artinya: makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, makan dengan porsi kecil tapi sering lebih baik dibanding sekali makan dengan porsi banyak. Makan sekaligus banyak dalam satu waktu, selain dapat menjenuhkan siklus asam sitrat yaitu siklus yang menghasilkan ATP atau tenaga tubuh kita.
Jika terjadi kejenuhan maka makanan akan langsung ditimbun menjadi lemak. Selain itu, makan sekaligus dalam jumlah banyak akan mengakibatkan produksi radikal bebas yang banyak. Padahal kita tahu, radikal bebas adalah salah satupenyebab terjadinya kanker.
Agar masalah gizi dapat dituntaskan, sudah saatnya tenaga gizi dan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, bidan, perawat serta seluruh pejabat pemerintah tidak malu-malu lagi membuat laporan adanya masalah gizi di suatu wilayah.
Jangan sampai hanya karena mengejar laporan 'Asal Atasan Senang', dibuatlah laporan yang dimanipulasi seolah-olah tidak ada masalah. Hingga suatu saat muncul kasus gizi buruk, seakan-akan kejadiannya mendadak. Sebenarnya kita tahu, masalah gizi memerlukan proses yang cukup panjang. Sebab, meski kekurangan gizi setiap hari, tubuh secara otomatis dapat beradaptasi dengan mengefisienkan penggunaan zat gizi dengan cara menurunkan basal metabolismenya.
Pemerintah harus mencari jalan atau cara yang lebih jitu, untuk memecahkan berbagai masalah gizi sesuai perkembangan iptek terbaru. Sebagai contoh, program mengatasi kekurangan zat besi pada ibu hamil dengan pemberian suplementasi zat besi. Program tersebut telah berjalan puluhan tahun, tetap tidak menghasilkan hasil yang memuaskan. Sampai saat ini, prevalensi nasional masih di atas 40 persen.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Apa yang di makan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur status gizi dan ditemukan factor diet yang dapat menyebabkan malnutrisi.
2. Konsumsi zat gizi yang rendah dalam keluarga juga dipengaruhi oleh produksi pangan.
3. Konsumsi makanan yang rendah juga bias disebabkan oleh penyakit, terutama penyakit infeksi pada saluran pencernaan.
4. Infornasi kesehatan dan pendididkan penting untuk meningkatkan pelayanan.
5. Rendahnya status gizi berdampak pada kualitas sumber daya manusia.
6. Banyak keluarga yang masih tidak peduli terhadap asupan kandungan gizi yang dikonsumsi oleh anak-anaknya.
B. SARAN
Status gizi masyarakat Indonesia yang buruk harus segera ditemukan jalan keluarnya. Tidak hanya pemerintah saja tetapi seluruh elemen masyarakat berkewajiban membantu sesama manusia yang mengalami gizi buruk. Agar permasalahan ini tidak menimbulkan gangguan dalam tatanan kehidupan bernegara.
Tawa Dapat Kurangi Resiko Diabetes
Menurut Lee Berk dari Loma Linda University, yang memimpin studi itu, "pilihan gaya hidup memiliki dampak mencolok dalam kesehatan dan penyakit dan ini semua adalah pilihan yang kami dan pasien lakukan sebagaian tindakan pencegahan dan pengobatan".
Para peneliti membagi 20 pasien diabetes yang beresiko tinggi --semuanya juga menderita darah tinggi dan hyperlipidemia (faktor resiko bagi penyakit pembuluh darah dan jantung)-- menjadi dua kelompok. Kedua kelompok tersebut diberikan obat diabetes standard.
Kelompok L diberi waktu 30 menit untuk menikmati humor yang mereka pilih, sementara Kelompok C --kelompok pemantau--- tidak. Proses itu berlangsung selama satu tahun pengobatan.
Sekitar dua bulan proses pengobatan, semua pasien di kelompok tertawa (Kelompok L) memiliki tingkat hormon epinephrine dan norepinephrine yang lebih rendah, keduanya dipandang sebagai penyebab stres. Stres diketahui sangat mematikan.
Setelah 12 bulan, kolesterol HDL (kolesterol baik) telah naik 26 persen pada Kelompok L tapi hanya 3 persen di dalam Kelompok C.
Dalam pengukuran lain, protein C-reaktif, penanda radang dan penyakit pembuluh darah serta jantung, turun 66 persen di dalam kelompok tertawa tapi hanya 26 persen pada kelompok pemantau.
"Dokter terbaik mengerti bahwa ada campur-tangan psikologis hakiki yang ditimbulkan oleh emosi positif seperti gelak tawa dengan riang-gembira, optimisme dan harapan," kata Berk.
Kendati demikian, Berk mengatakan tawa tentu saja dapat menjadi obat yang bagus dan sama berharganya dengan obat diabetes, tapi berkeras bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan guna memastikan apa maksud dari semua hasil itu.-- ant/xinhuanet-oana/taq
Sumber : Republika Online - Kesehatan - By Republika Newsroom - Selasa, 21 April 2009 pukul 10:04:00